Cita-cita masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mempunyai Fakultas Kedokteran telah dimulai sejak tahun 1966 dengan dibentuknya Panitia Persiapan dan dibukanya Perguruan Tinggi Kedokteran Kalsel yang dilebur menjadi satu dengan Universitas Ahmad Yani dibawah pembinaan Kodam X Lambung Mangkurat. Fakultas Kedokteran Ahmad Yani berjalan sampai tahun 1972, kemudian terbit Peraturan Pemerintah yang mensyaratkan 2 pilihan, menjadi Fakultas Kedokteran yang dikelola swasta murni/bukan proyek ABRI atau menjadi Fakultas Kedokteran Negeri yang berada di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM), yang ternyata dari hasil penilaian, ternyata UNLAM belum siap menerima kehadiran Fakultas Kedokteran mengingat keterbatasan dana dan tenaga, dengan terpaksa mahasiswa Fakultas Kedokteran Ahmad Yani yang telah duduk ditingkat III sebanyak 30 orang yang disalurkan ke berbagai Fakultas Kedokteran di Jawa, dan beberapa dari mereka telah berhasil lulus dan kembali bertugas di Kalsel.
Cita-cita masyarakat dan Pemda Kalsel untuk mempunyai Fakultas Kedokteran ternyata tidak pernah padam, pada tanggal 24 Agustus 1982 diprakarsai Alm. Mistar Tjokrokoesumo (Gubernur KDH Tk. 1 Kalsel), mengundang tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat berbagai dinas/instansi termasuk UNLAM, untuk membicarakan pendirian Fakultas Kedokteran di Kalsel. Hasil yang diperoleh ialah dibentuknya Tim Persiapan Pendirian Pendidikan Tinggi Kedokteran di Kalsel yang diketuai dr. H. M Hanafiah dengan anggota: dr. H. Abu Hanifah, MPH; Drs. Thamrin Asan; dr. Amran dan Drs. Kaspul Anwar.
Berdasarkan laporan Tim oleh Gubernur dikeluarkan Surat Keputusan Nomor 176 tahun 1983, tentang Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, sebagai penyempurna Tim yang terdahulu yang diketuai oleh Asisten Sekwilda Tk. I Kalsel Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat dengan anggota dari unsur UNLAM, Pemerintah Daerah dan Organisasi Profesi. Keluar Surat Keputusan Gubernur Nomor: 16 tahun 1984 tentang Penyempurnaan Susunan Tim Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran UNLAM di Banjarmasin, dengan membentuk Tim Kerja Khusus yang diketuai oleh Prof. Ir. H. Supardi, Sekretaris dr. H. M Hanafiah dan para anggotanya adalah Drs. M. Thamrin Asan, dr. Mawardi dan Drs. Busthaniansjah. Pernyataan dukungan terus mengalir, baik dari DPRD Tk. I Kalsel, Majelis Ulama, Organisasi Profesi (IDI Cabang Kalsel, ISFI, PDGI) maupun organisasi masyarakat seperti KNIP, GAPENSI, dan lain-lain. Dalam rangka mencari data, informasi dan menjajaki kemungkinan bantuan maupun bimbingan dari beberapa Fakultas Kedokteran yang sudah maju, dilaksanakan studi banding yang dipimpin Drs. H. Gt. Hasan Aman ke Unibraw, UNAIR, UNDIP, dan UGM (15-23 Juli 1984). Dari hasil kunjungan, diperoleh kesediaan tiap Fakultas Kedokteran yang dikunjungi, untuk membantu dan membimbing dalam pendirian dan pengembangan Fakultas Kedokteran UNLAM.
Perkembangan selanjutnya dimana situasi keuangan dan perekonomian negara yang tidak menguntungkan, pemerintah mengadakan efisiensi dan penghematan diberbagai bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan dengan keluarnya kebijaksanaan untuk tidak boleh membuka Institut/Fakultas baru. Keadaan ini membuat suram dan situasi pesimistis akan berdirinya Fakultas Kedokteran di Kalsel, namun upaya-upaya terus dilakukan baik secara formal maupun informal, dan patut dicatat terobosan-terobosan yang dilakukan Gubernur Ir. H. M. Said dan pihak-pihak lain, seperti Prof. Dr. Ma’rifin Husin, M.Sc dari Consortium of Health Sciences.
Pada tanggal 6 September 1989 keluar Surat Keputusan Dirjen. Pendidikan Tinggi Nomor 87/DIKTI/Kep/1989 tentang Pembentukan Program Studi Kedokteran di UNLAM, disambut gembira oleh seluruh masyarakat Kalsel, yang ditindak lanjuti oleh Rektor UNLAM dengan membentuk Tim Teknis Pengembangan Program Studi Kedokteran dengan SK Nomor: Kep.528/PT10.H.2/Q/1989 tanggal 6 September 1989 yang diketuai oleh Pembantu Rektor I, Prof. Dr. H. M. Badjuri Ali, MA, Sekretaris Sukrani, SH dengan anggota-anggota: Drs. A. Fauzi Thalhah, drg. Rosihan Adhani, MS, dr. H. Hasyim Fachir, dr. Santoso Tanuseputra, dr. H.M Hanafiah, dr. Bagyo S. Winoto, FICS, Drs. M. Thamrin Asan, Drs. H. Thantawi Djauhari, H. Bidhar Rasjidi, BA dibantu Drs. M. Ary Achdyani dan Drs. Bachruddin Maslan.
Tim teknis kemudian menyusun Program Pengembangan Program Studi Kedokteran UNLAM untuk kurun waktu 5 tahun (1990/1991 s.d 1994/1995). Juga menyusun anggaran biaya tahunan, mengadakan pendekatan dan kerjasama dengan pemerintah daerah Propinsi Dati I Kalsel, DPRD Tk. I Kalsel, Kanwil Depkes Propinsi Kalsel, IDI Cabang Kalsel dan RSU Ulin. Hasilnya adalah disepakatinya kerjasama antara Gubernur, Rektor UNLAM dan Kakanwil Depkes dengan tindak lanjut dibentuknya Tim Kerja Pelaksana Pengelolaan Pengembangan Program Studi Kedokteran UNLAM yang diketuai oleh Drs. H. Gt. Hasan Aman (Sekwilda Dati I Kalsel) berdasarkan SK Gubernur KDH Tk. I Kalsel Nomor 090 tahun 1990 tanggal 24 Februari 1990. Disepakatinya bantuan biaya kepada UNLAM, dan dipinjamkan sebagian gedung APDN Banjarbaru untuk kegiatan perkuliahan, dan akan dibangunnya gedung Laboratorium Anatomi dan Faal di Banjarbaru.
Upaya untuk memantapkan kemungkinan pembukaan Program Studi Kedokteran Tahun Akademis 1990/1991, Tim Teknis mengadakan kunjungan kerja ke UGM, UNDIP, UNS, UNAIR dan UNIBRAW. Rekrutmen tenaga dosen untuk perkuliahan tahun pertama diangkat dari unsur Depkes, Pemda Tk. I Kalsel, ABRI maupun dosen UNLAM sendiri. Tim juga melakukan asistensi dan konsultasi dengan Consortium of Health Sciences secara intensif melaksanakan seminar dan lokakarya untuk menyusun kurikulum dan silabus, melaksanakan seleksi mahasiswa dengan sistem Program Penelusuran Minat Kemampuan dan seleksi khusus serta menyusun perangkat Organisasi Program Studi Kedokteran UNLAM.
Hasil kerja Tim Teknis dengan bantuan berbagai pihak telah tercapai:
- Kesiapan fasilitas fisik untuk perkuliahan dan praktikum premedik.
- Kesiapan tenaga pengajar Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Premedik, Preklinik dan Paraklinik.
- Kesiapan kurikulum dan silabus sampai dengan mata kuliah Preklinik.
- Perangkat organisasi dan pimpinan Program Studi Kedokteran UNLAM yang pertama dengan susunan sebagai berikut :
Ketua : Prof. Dr. H. Abdulcholiq Chuseri, M.Sc, Ph.D
Sekretaris I : Dr. H. Hasni Hasan Basri, SP. A
Sekretaris II : Dr. H. Soekirman MD, Sp. THT
Sekretaris III : Dr. H. Hasyim Fachir
- Kesiapan anggaran biaya yang mendukung biaya operasional.
- Serta rencana-rencana pengembangan selanjutnya, baik menyangkut kurikulum, tenaga pengajar/dosen, fisik bangunan, anggaran, profesionalisme pendidikan dokter dan saran perubahan status dari Program Studi menjadi Fakultas.
Pada tanggal 11 Agustus 1990 Pimpinan Program Studi Kedokteran UNLAM telah dilantik oleh Rektor UNLAM. Direncanakan pada akhir Agustus akan dilaksanakan Pembukaan Masa Perkuliahan. Setelah menyelenggarakan kegiatan akademik beberapa tahun yang dimulai pada tahun 1990/1991 sebagaimana tersebut diatas, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0366/O/1993 tanggal 21 Oktober 1993, tentang Program Studi Kedokteran ditingkatkan menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Fakultas Kedokteran Unlam merupakan satu-satunya Fakultas Kedokteran di Indonesia yang ada di Kalimantan Selatan, memiliki peran dalam melaksanakan dan mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Institusi Pendidikan Kesehatan ini telah menyelenggarakan pendidikan kesehatan dalam hal ini Pendidikan Kedokteran dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat (Strata1), merasa bertanggung jawab untuk dapat juga mengembangkan Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat (Strata2). Secara geopolitik hal ini sangat memungkinkan, karena belum ada institusi pemerintah dalam hal ini Universitas Negeri yang menyelenggarakan Program Pascasarjana Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat di wilayah Kalimantan umumnya dan Kalimantan Selatan khususnya.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu didirikan sebuah institusi pendidikan yang mengelola Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, mengingat regio Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan hingga saat ini belum ada Program Pendidikan tersebut. Dengan demikian pendirian program pasca sarjana ini menjadi penting dan diharapkan dapat: 1) memudahkan lulusan S1 untuk melanjutkan pendidikan ke S2 bidang kesehatan yang lokasi pendidikannya terjangkau bagi peminat, 2) mendukung program pemerintah dalam rangka mempercepat program pendidikan, serta meningkatkan ilmu pengetahuan bidang kesehatan, dan 3) menghasilkan lulusan Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat (M.Kes) sebagai tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang manajemen kesehatan.
Pendirian Program Studi S2 IKM dimulai sejak Januari 2008 dengan Pembentukan Tim Kerja Program Magister Manajemen Kesehatan FK UNLAM, dengan penanggung jawab oleh Dekan FK UNLAM, dr. H. Hasyim Fachir, Sp.S dan kegiatan selanjutnya adalah melakukan studi kelayakan, pengkajian internal dan eksternal terkait dengan pembentukan Program Studi S2 IKM dan pengajuan proposal pendirian ke Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. Setelah pengajuan proposal dan tindak lanjut untuk pendirian Program S2 IKM, baru pada tanggal 19 Mei 2014 keluar SK DIKTI untuk Mandat Pelaksanaan pembukaan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2) dengan Nomor 445/E.E2/DT/2014. Menindaklanjuti SK DIKTI tersebut, maka Rektor mengeluarkan SK Rektor No.Kep.604/UN8/SP/2014 Tentang Pembukaan Program Studi Magister Ilmu kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran Unlam Tanggal 30 Mei 2014 dan langkah awal adalah Rapat Koordinasi Pembukaan Program Studi baru di Rektorat Universitas Lambung Mangkurat tanggal 6 Juni 2014. Hasil rapat koordinasi antara Rektor dengan Dekan dan Direktur Pascasarjana UNLAM, maka untuk Program Studi S2 IKM berada langsung dibawah FK UNLAM karena mono disiplin.
Sebagai tindak lanjut dari SK DIKTI dan SK Rektor tersebut, maka Dekan FK UNLAM, Prof.Dr.dr.H Ruslan Muhyi, Sp.A(K), menunjuk dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd., DLP sebagai Ketua Tim Task Force untuk Pendirian dan penyusunan Program Studi S2 IKM. Berbagai langkah dilakukan untuk penyusunan kurikulum S2 IKM, dengan Lokakarya Kurikulum dengan mengundang Stakeholder baik dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas dan Instansi Swasta serta Lokakarya Nasional Kurikulum dengan Pendampingan dari UNAIR selaku Koordinator Wilayah Tengah untuk Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI). Akhirnya terbentuk kurikulum Program Magister S2 IKM dengan mengacu pada Permendikbud No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tanggal 9 Juni 2014, bahwa jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) untuk Program Magister (S2) adalah sebesar 72 SKS
Akhirnya atas rahmat Allah jualah tercapainya cita-cita masyarakat Kalsel mempunyai lembaga pendidikan kedokteran, tinggal kini dikembangkan agar menjadi suatu lembaga yang berbobot, berwibawa dan dapat menghasilkan lulusan Master Kesehatan Masyarakat (M.Kes) dengan kompetensi yang sudah ditentukan.